aktualonline.com.PEKANBARU
||| Pembangunan Rumah sakit Madani yang terletak di jalan Garuda Sakti kec.
Tampan Kota Pekanbaru ternyata diduga menyimpan sejumlah permasalahan yang
terkait dengan penyimpangan anggaran.
Dugaan itu muncul,
ketika tim investigasi dari media Aktual dan LSM secara bersama-sama melakukan
tugas dan fungsinya mengawasi dan memantau keberadaan rumah sakit tersebut,
sehubungan telah lewat satu tahun, Walikota Pekanbaru, DR. Firdaus, ST.,MT
meresmikan operasional rumah sakit kebanggan Pemerintah Kota Pekanbaru itu,
namun diketahui sepi dari kunjungan masyarakat.
Dari temuan tim
investigasi Media dan LSM, di lokasi gedung RS. Madani Pekanbaru itu, tenyata
cukup mengagetkan, manakala ditemukan hampir seluruh bangunan di sisi bagian
belakang ternyata diketahui belum selesai pembangunannya dan diduga kuat
mangkrak beberapa tahun belakangan, seperti keadaan tembok dinding bagian dalam
dan samping gedung, masih amburadul, dan tampak asal-asalan bahkan bangunan pun
terlihat menggunakan bahan batu batako, serta lantai tiga Rumah sakit tersebut
belum dapat digunakan karena belum selesai dikerjakan.
Selain itu, keadaan
Rumah sakit pun terlihat tidak terurus dibagian samping dan belakang, karena
dipenuhi oleh rerumputan liar yang tumbuh di atas bangunan, sehingga terkesan
tidak dirawat dan seakan bagai rumah hantu yang tidak bermanfaat bagi
masyarakat.
Ketika Tim investigasi
Media dan LSM melanjutkan penelusuranya hingga kebagian belakang gedung,
ternyata sesuatu yang sangat mengejutkan pun ditemukan pada bangunan kamar
mayat yang terlihat mangkrak beberapa tahun, dan tidak memiliki pondasi
bangunan, sebagaimana terlihat dalam gambar yang berhasil di abadikan
wartawan, karena gedung tersebut terlihat menggantung, dan sangat
membayakan jika terjadi goncangan akibat angin kencang sebagaimana disampaikan
oleh ketua LSM Pilar Bangsa, Superleni, S.sos, saat menanggapi pertanyaan awak
media ini.
"Ini semua kita
duga akibat penyimpangan anggaran sejak awal kegiatan proyek, sekalipun proyek
yang dilakukan dengan sistem multiyers dan telah menelan anggaran kurang lebih
100 Milyaran, ternyata tidak memberikan hasil yang sesuai dengan harapan
masyarakat, karena kondisi bangunan RS. Madani sangat menyedihkan dan secara
kasat mata, sangat tidak bersesuaian dengan biaya yang sudah dihabiskan dari
APBD Pemko Pekanbaru, maupun bantuan dari pusat," terang Superleni.
Diketahui anggaran dari
APBD Pemko Pekanbaru yang telah tertelan oleh proyek RS. Madani adalah bertahap
dengan sistem multiyers, yaitu tahun Tahun pertama (2014) pembangunan
menghabiskan dana sebesar Rp 6,3 miliar, di tahun kedua (2015) dana yang
dikucurkan sebesar Rp41,4 miliar, sementara untuk tahun ketiga, diketahui
menghabiskan dana Rp42,3 miliar sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp.89
miliaran.
Ternyata diketahui lagi,
bahwa ada bantuan dari pusat sebesar 7 Milyar ditambah dengan anggaran
yang telah direalisasikan ditahun 2018 sebesar 16 Milyar lebih, sekalipun dalam
papan plang proyek tidak dicantumkan tahun anggaran, sehingga biaya yang telah
digelontorkan untuk pembangunan RS. Madani hingga tahun 2018 sudah mencapai
seratus Milyar lebih atau tepatnya kurang lebih Rp. 112 Milyar.
Atas hal itu, Superleni,
selaku ketua LSM Pilar Bangsa yang melakukan kinerjanya bersama awak media ini
mengatakan harapanya kepada aparat penegak hukum, khususnya kejaksaan dan
kepolisian diminta untuk segera bertindak melakukan penyelidikan, sebab
berdasarkan hasil bangunan yang telah menelan anggaran ratusan Milyar tersebut
tidak sepadan dengan hasil bangunan jika dilihat secara kasat mata.
"Kita minta
Kejaksaan segera melakukan penyelidikan atas dugaan korupsi di proyek multi
years RS. Madani Jalan Garuda Sakti Pekanbaru yang telah menelan biaya 100
Milyar lebih, karena diduga kuat adanya tindakan penyimpangan," kata
Superleni saat dihubungi awak media ini.
Menurut Superleni yang
kerap menyoroti kegiatan pembangunan di kota Pekanbaru itu, secara penampakan
fisik bangunan dengan nilai anggaran yang telah direalisasikan, maka sangat
layak untuk diselidiki penegak hukum, khusunya kejaksaan atau kepolisian,
bahkan ditegaskan Superleni, jika nantinya tidak ada juga progres yang berarti
dari penegak hukum di Pekanbaru pihaknya akan persiapkan berkas laporan kepada
KPK di Jakarta.
Dijelaskan Superleni,
pihaknya juga akan segera melayangkan surat permohonan kepada pihak BPK untuk
melakukan audit, agar dugaan kerugian Keuangan Negara dapat diperoleh dengan
secara rinci.
"Tidak menutup
kemungkinan kita akan minta BPK, kita akan layangkan surat permohonan audit
untuk ini nanti," kata Superleni.
Atas hal itu, awak media
ini pun berusaha untuk melakukan konfirmasi tertulis guna memperoleh tanggapan
Pemerintah Kota Pekanbaru, melalui Walikota Pekanbaru, DR. Firdaus, ST.,MT,
namun hingga kini setelah surat konfirmasi yang dilayangkan oleh media Aktual
beberapa bulan lalu, belum memperoleh jawaban.||| Feri S
Editor : Zul